Selasa, 30 Juni 2015

the heart wants what it wants

You got me sippin' on something
I can't compare to nothing
I've ever known, I'm hoping
That after this fever I'll survive
I know I'm acting a bit crazy
Strung out, a little bit hazy
Hand over heart, I'm praying
That I'm gonna make it out alive
The bed's getting cold and you're not here
The future that we hold is so unclear
But I'm not alive until you call
And I'll bet the odds against it all
Save your advice 'cause I won't hear
You might be right but I don't care
There's a million reasons why I should give you up, But the heart wants what it wants
"The heart wants what it wants"
This is a modern fairy tale
No happy endings, no wind in our sails
But I can't imagine a life without, breathless moments
Breaking me down..
down.. down.. down..

Kamis, 25 Juni 2015

Jika Benar Cinta

Cinta.
Apa yang terlintas ketika mendengar dan melihat kata tersebut?
Biasa saja? Bullshit? Sebuah perasaan? Rasa suka?
Jawaban berbeda dari tiap kepala itu wajar. Banyak, terlalu banyak arti dari satu kata itu.

Untuk kalian yang belum terlalu memahami, jangan mencoba mencari jawaban. Karna cinta bukan tentang apa yang kau fikirkan, bukan tentang memahami dari apa yang kau baca. Cinta tidak sesederhana itu. Mungkin terlalu banyak bacaan dan totonan yang menampilkan apa itu cinta, tapi percayalah jangan terburu-buru atau kau akan menyesal.

Aku sendiri adalah seseorang yang sangat menyesali telah berlaku sok paham apa itu cinta sejak dulu. Menyedihkan, apa yang aku katakan soal cinta selalu benar, apa yang aku ungkapkan soal cinta selalu menyentuh, padahal aku tak merasakan apa yang aku katakan. Aku menyesal berkata cinta pada lelaki-lelaki terdahulu. Dan semoga mereka tidak menganggap serius, karna membayangkannya saja sudah membuatku mual.

Saat ini aku merasakan apa itu cinta. Aku menyadari ini lah cinta, ketika fikiran tidak berguna sama sekali. Cinta adalah emosi, seorang jenius pun tak menjamin berhasil mengendalikan cinta. Aku menyadari inilah cinta, saat aku mulai memandang dunia dari matanya, saat aku menerawang semua kejadian dari fikirannya, dan saat aku melakukan sesuatu dari hatinya.

Cinta bukan sekedar hubungan antara lelaki dan perempuan yang biasa aku alami dan biasa aku lihat. Percayalah, cinta lebih dari sekedar itu. Cinta adalah anugrah terindah, cinta adalah keajaiban. Cinta mampu mengubah hidup seseorang. Cinta tak butuh pengalaman, tak butuh bacaan, tak butuh nasihat. Cinta adalah cinta.

Aku bertemu dengannya, dan semuanya seakan telah selesai. Iya, apa yang aku butuhkan telah aku miliki. Persetan dengan semua orang, aku hanya ingin bersama dia. Cinta masa lalu hanyalah sampah, hanya lelucon memuakan bahkan tak pantas disebut cinta. Kesal rasanya, aku ingin mengembalikan masa laluku dan menghapus semuanya. Karna pria yang sedang bersamaku sangat berharga, tak pantas mendapatkan pendamping yang memiliki masa lalu yang buruk. Jika tau aku memang akan mendapatkan pria sepertinya, aku tak akan mau perna memiliki hubungan dengan lelaki lelaki di masa laluku. Sekali lagi, memuakan. Mengatas namakan cinta yang hanya sekedar kata. Ketika akhirnya merasakan cinta sesungguhnya bau tau rasa penyesalan.

Bila memang ini bukan cinta, itu sangat tidak mungkin. Pernahkah kau berkorban begitu besar hanya untuk cinta? Pernahkah kau setia diluar yang kau bayangkan hanya untuk cinta? Pernahkah segala hal yang kau lakukan hingga yang terkecil sekalipun kau lakukan hanya untuk cinta? Pernahkah kau melihat tawa bahagia seseorang dan duniamu seakan berhenti dan kau seakan ingin menangis saking senangnya dengan apa yang kau lihat?
Pernah? Itulah yang aku rasakan sekarang

Minggu, 21 Juni 2015

Ksatria dari Persia

Semesta yang bersahabat, haruskah aku melewati ini? Bintang yang menyapa, hawa yang memeluk, yang semuanya seakan memang ditunjukan hanya untuku.

Lucu memang, dari sekian banyak masalah yang memaksaku untuk menyerah tapi aku masih mampu berdiri hingga saat ini. Tak berarti semuanya telah diselesaikan, tapi berhenti sejenak seakan memberi kesempatan diri ini untuk bernafas.

Semua ini sulit, sangat sulit. Mustahil manusia egois seperti aku mampu menyelesaikan semuanya. Ntah dilangkah keberapa mungkin aku akan menyerah, jika tidak ada kamu.
Kadang aku merasa sangat hina. Bagaimana mungkin pendosa sepertiki mendapatkan ksatria pelindung sepertimu? Ingin sekali aku bertanya, dari langit keberapakah kau turun hei malaikat pelindung? Karna dari detik kamu hadir, akhirnya akupun menemukan bumi yaitu kamu dan menciptakan galaksi yaitu kita.

Aku adalah aku, tidak pernah aku mencoba menjadi orang lain meskipun aku harus dibenci. Dan kamu, satu-satunya orang yang bertahan memeluku meskipun tubuhku penuh dengan duri. Tanpa mengeluh, tanpa ingin aku berubah. Kau tau banyak yang lebih indah, tapi aku tetap menjadi yang paling kau cinta. Kau tau semua kekuranganku tapi aku tetap yang kau idamkan. Kau yang begitu keras dihadapan oranglain, namun begitu lembut menghadapiku. Kau yang begitu tak acuhnya kepada wanita lain, namun peduli luar biasa terhadapku. Kau yang gagah menghadapi orang lain, namun menangis ketika aku pergi.

Ntah bagaimana Tuhan mengatur ini semua, kamu begitu sempurna dimataku. Kadang ketika aku lelah dan melampiaskan semuanya kepadamu kamu hanya menyalahkan dirimu sendiri, kenapa kamu tidak pernah membentak aku meskipun aku yang salah? Sebesar apapun luka yang aku buat, senyum dan maafmu tidak pernah luntur meskipun pedih dimatamu tidak bisa menipu namun pelukmu selalu ada.
Kadang ketika aku sedang diluat kendali dan mengatakan aku akan meninggalkanmu, aku heran mengapa kamu selalu percaya dan akan kehilangan arah. Padahal kau seorang laki laki yang sangat cerdas. Fikirkanlah, suatu kemustahilan aku meninggalkan laki-laki yang setia luar biasa dan bahkan selalu menundukan hati dan pandangannya hanya untuk aku, laki-laki yang menghabiskan uangnya hanya untuk aku tersenyum, laki-laki yang memberikan semua yang dia miliki hanya untuk perempuan seperti aku tanpa peduli apakah aku melakukan hal yang sama apakah aku akan menghargainya

Maaf, aku selalu membuat luka.
Terimakasih, kamu telah mengorbankan segalanya untukku.
Percayalah, aku butuh kamu karna aku cinta kamu.
Yakini, Aku tidak akan pergi.

Sabtu, 20 Juni 2015

My Dreams

Hi! I'm back to talk about "dreams"
Kayanya kalau bicara soal mimpi gaada habisnya ya?
Siapa sih yang ga punya mimpi?
Mimpi itu dimiliki oleh orang-orang yang memiliki keinginan dan harapan. Lo ga punya mimpi? Hancur hidup lo

Untuk gue sendiri mungkin gue punya banyak banget mimpi. Mimpi untuk 1 tahun kedepan bahkan sampai puluhan tahun kedepan. Berhubung gue masih duduk dibangku SMA, mimpi gue ga jauh dari lulus, nilai UN, dan perguruan tinggi.

Angkatan gue adalah angkatan pertama dengan kurikulum baru yaitu kurikulum 2013. Dan ditambah sekolah gue adalah sekolah yang konsisten memegang kurikulum tersebut, meskipun banyak sekolah lain yang akhirnya kembali ke kurikulum lama. Untuk tahun gue, UN tidak menjadi syarat kelulusan. Tapi gue punya harapan banyak dinilai UN itu. Selain itu tujuan utama gue yaitu mendapatkan nilai TOEFL tertinggi diangkatan gue, karna itu berpengaruh besar untuk kemudahan jalan gue masuk PTN yang gue mau.

Bicara soal PTN gue cuma tertarik di 2 tempat, UPI dan IPB. Dan tujuan utama gue adalah UPI. Bagaimanapun caranya gue harus masuk UPI, harus. Meskipun gue punya cadangan PTN lain dan beberapa PTS dan ST, tapi gue ga tau gimana perasaan gue kalau ga bisa masuk ke UPI. Dan fakultas idaman gue adalah fakultas sastra. Gue udah lama jatuh cinta di dunia sastra, sastra udah ngasih gue banyak hal dan sekarang waktunya gue hidup untuk sastra. Sastra Inggris itu tujuan utama gue, untuk Sastra Arab dan Sastra Indonesia masih gue pertimbankan. Fakultas kedua yaitu pendidikan, ini gue pilih karna gue ga mau pekerjaan yang nelantarin rumah, suami, dan anak gue. Kalau gue jadi guru, mungkin penghasilan gue ga seberapa. Tapi gue bisa tetep ngejalanin kewajiban gue dan bisa ngamalin ilmu gue. Pendidikan yang gue pilih adalah pendidikan inggris dan sains internasional. Dari pilihan gue, lo pasti udah paham kenapa gue punya harapan besar buat nilai TOEFL gue.

Nikah? 5-6 tahun lagi inshaa Allah. Gue udah ada yang nunggu, ngapain lama-lama sendiri. Masih betah dibangunin jam weker? Dibangunin suami dong :p